Sabtu, 19 Mei 2012

makalah bos love


BAB I
PENDAHULUAN

Setiap orang menganggap mudah menjadi pedagang atau pebisnis. Yang dibutuhkan di awal-awal adalah memiliki modal, memahami produksi dan memahami pemasaran. Namun selaku seorang muslim yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, ada satu bekal juga yang mesti dipahami sebelum bekal-bekal tadi, yaitu memahami hukum syari’at yang berkaitan dengan perdagangan. Akan tetapi, di akhir-akhir zaman sekarang ini, kebanyakan orang memang tidak peduli lagi dengan syariat, tidak peduli lagi manakah yang halal dan yang haram. Pokoknya segala macam cara ditempuh asalkan bisa menjalani hidup. Benarlah sabda Nabi kita Muhammad Saw.
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram”
Apalagi kalau berdagang tanpa menguasai ilmu hukum syari’at, itu akan mengakibatkan keburukan yang parah dan terjerumus kedalam yang haram seperti, riba, penipuan, spekulasi dan lain-lain orang seperti ini tida akan mendapat kebaikan.  ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah mengatakan,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan."
Intinya, seorang pedagang haruslah memiliki aqidah dan keyakinan yang benar. Itulah prinsip utama yang ia pegang. Jika aqidahnya rusak, bagaimana mungkin amalan lainnya bias baik dan bisa diterima di sisi Allah? Jadi inilah yang harus seorang pedagang ilmui dan jangan sampai disepelekan. Apalagi kalau kita mendasari dengan muamalah dan berdagang kita dengan ilmu maka muamalah itu akan menjadi baik, para ulama pun mengatakan bahwa pedagang yang benar akan mendapat nilai ibadah dan menuai pahala di si-si Allah SWT.
RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di hadapi sekarang ini susahnya mencari lapangan pekerjan di berbagai bidang dan PHK ( pemutusan hubungan kerja ), maka banyak pengangguran, tetapi untuk memenuhi  kebutuhan hidup sekeluarga, sehingga dari pada susah menganggur lebih baik turun untuk berjualan.
TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui bahwa kendala yang di hadapi dalam berdagang itu cukup rumit kita harus dan harus di pikir matang-matang.
2.      Ternyata repotnya harus meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemerintah setempat dan harus mentati persaratan yang di ajukan.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    BAGAIMANA SEBAB ANDA TERJUN UNTUK BERDAGANG

1.      Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 sampai dengan saat ini dampaknya masih dirasakan dalam masyarakat, terutama pada kalangan masyarakat menengah kebawah.
2.      Kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat terutama berkenaan dengan melambungya harga sembako dan terjadinya pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran dan sulitnya peluang kesempatan berusaha dan peluang kerja baru. Konsekwensi logis dari keadaan tersebut mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan.
3.      Kesulitan yang paling mendasar adalah karena pendidikan masyarakat  di Indonesia sangat sulit, oleh karena itu bayak sekali masyarakatnya yang tidak bisa sekolah, walaupun pemerintah sudah menggratiskan sekolah selama Sembilan tahun tapi tetap tidak terlalu efektip bagi masyarakat kota yang hidup di bawah kemiskinan yang harus tetap bekerja bersama anak-anaknya.
4.      Sulitnya untuk mendapat lapangan kerja di Indonesia yang mampu menghidupi seluruh keluarganya.
.
B.     BAGAIMANA TANGGAPAN PEMERINTAH SETEMPAT

1.      Tanggapan pemerintah tidak terlalu melarang asalkan manjaga kebersihan lingkungan dan jangan sampai mengganggu jalan lalulintas.
2.      Selain itu juga harus mentati pelaturan-pelaturan yang ada di Negara kita, jangan sampai berjualan yang tidak-tidak yang dapat meresahkan warga setempat.
3.      Selain itu juga harus mendapat surat ijin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, untuk tidak terjadi penggusuran dan terjadi perebutan antara sesame pedagang, untung tidak adanya kontrak lapak untuk berjualan di karenakan jalanan umum.
C.    FAKTOR  APA SAJA  YANG MENJADI KENDALA DALAM BERDAGANG

1.      Sering ada preman  yang meminta uang keamanan
2.      Kendala yang paling mendasar dalam berdagang adalah modal, kadang modal yang ada tidak mencukupi dengan modal yang dibutuhkan, sehingga dalam mengembangkan  usaha para pedagang mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan meningkatkan usaha berdagang.
3.      Perlindungan dari pemerintah dalam hal tempat. Satu sisi kami dilarang berjualan di pinggir jalan, namun pemerintah sendiri tidak bisa memberikan tempat yang layak dan strategis untuk berjualan/berdagang, tapi yang kami sayangkan meskipun pemerintah tidak mengizinkan kami berjualan di pinggir jalan, tapi kami sering di pinta biaya oleh oknum pemerintah sebagai sewa lapak/tempat.
4.      Kadang-kadang kami selaku peagang kaki lima selalu resah kalau-kalau pemerintah menggusur tempat kami, oleh karena itu saya sendiri pun selalu waspada kalau itu akan sewaktu-waktu terjadi.

D.    BAGAIMANA SOLUSINYA USAHA BISA BERKEMBANG

1.      Membutuhkan bantuan dari pemerintah dengan bantuan pinjaman lunak
2.      Memberikan tempat yang strategis dengan cara di kasih lahan berdagang yang layak tapi tidak terlalu mahal.
3.      Memperbaiki kinerja pelayanan ke masyarakat supaya nyaman dan memuaskan.
4.      Menjaga kebersihan di daerah tempat kami berjualan.
 







BAB III
HASIL ANALISIS LAPANGAN DALAM BENTUK INTERVIEW
1.      Pewawancara                 : Siapa nama bapak ?
Narasumber                    : Nama saya bapak ade.
2.      Pewawancara                 : Berapa anggota keluarga bapak?
Narasumber                    : keluarga bapak 4 orang.
3.      Pewawancara                 : Empat orang itu siapa saja?
Narasumber                    : Saya sendiri dan istri saya di tambah 2 orang anak laki-laki.
4.      Pewawancara                 : Apakah bapak pernah bekerja di tempat lain selain berdagang?
Narasumber                    : Saya dulu pernah bekerja di tekstil dan pernah bekerja di luar Negri di Malaysia  
5.      Pewawancara                 : Berapa modal awal yang bapak keluarkan?
Narasumber                    : Saya mengeluarkan modal pertama sekitar 3.000.000
6.      Pewawancara                 : Mulai jam berapa Bapak  berangkat dagang ?
Narasumber                    : Saya mulai berangkat Pukul 06. 00 sampai pukul 03.00 Sore.
7.      Pewawancara                 : Berapa penghasilan bapak perhari ?
Narasumber                     :Penghasilan bapak kadang mencapai 400.000 per hari Kalau sedang ramai kalau sedang sepi tidak tentu penghasilannya.
8.      Pewawancara                 : Apakah suka ada yang membantu bapak ketika berdagang?
Narasumber                    : Ada kadang Istri saya kadang anak saya
9.      Pewawancara                 : Apakah ada kendala ketika bapak berdagang?
Narasumber                    : Kadang ada pereman yang meminta jatah uang keamanan dan                        sering ada masalah dengan pedagang lainya
10.  Pewawancara                 : Bagai mana tanggapat pemerintah setempat?
Narasumber                    : Boleh asalkan menjaga kebersihan dan tiga mengganggu
  pengguna jalan demi kerancaran lalulintas
11.  Pewawancara                 :Apakah ijin itu diberikan hanya dengan kebersihan dan kelancaran lalulintas saja?
Narasumber                    : ooooh tidak? Tetapi jangan sampai ada pedagang yang mangkal
     seperti bapak ini yang akan menyebabkan kemacetan kalau
  banyak.
KESIMPULAN

Dari sekian banyak pedagang dijalanan pa ade adalah termasuk pedangan yang sangat beruntung karena pa ade tidak terlalu rumit dalam menjalanklan usahanya, sebab pa ade sudah bersosialisasi dengan aparat yang ada di tempat lokasi.perkerjaan yang pa ade lakukan biarpun kecil tapi mamfaatnya sangat besar kehidupan keluarganya,pa ade sangat bersyukur sekali dengan apa yang dijalankannya menjelang hari tua ini,mencari nafkah wajib bagi setiap muslim,hendaknya memperhatikan bidang dan profesi yang dipilihnya.alquan dan al hadist sebagai sumber pedoman pegangan untuk memilih pekerjaan yang halal dan haram.
Pekerjan memenuhi kebutuhan hidup: yang utama kebutuhan: makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, yang kedua kendaran: pesawat radio dan lain sebagainya, kebutuhan mewah ingin membeli perabotan lux, kendaran mewah dan lain sebagainya.
Ingatlah perintah agama “ Carilah kebahagian yang disediakan Allah diahir kelak, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia ( S. Al-Qashash: 77)

















DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Ya’qub Dr, H. Etos Kerja Islam, CV. Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 2003.
Abi Zakaria An-Nawawi, Riyaadlush-shaalihiin, Masyhad Al-Husaini, Qaahirah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar