BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang menganggap mudah
menjadi pedagang atau pebisnis. Yang dibutuhkan di awal-awal adalah memiliki
modal, memahami produksi dan memahami pemasaran. Namun selaku seorang muslim
yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, ada satu bekal juga yang mesti dipahami
sebelum bekal-bekal tadi, yaitu memahami hukum syari’at yang berkaitan dengan
perdagangan. Akan tetapi, di akhir-akhir zaman sekarang ini, kebanyakan orang
memang tidak peduli lagi dengan syariat, tidak peduli lagi manakah yang halal
dan yang haram. Pokoknya segala macam cara ditempuh asalkan bisa menjalani
hidup. Benarlah sabda Nabi kita Muhammad Saw.
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ
بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi
peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau
yang haram”
Apalagi kalau berdagang
tanpa menguasai ilmu hukum syari’at, itu akan mengakibatkan keburukan yang
parah dan terjerumus kedalam yang haram seperti, riba, penipuan, spekulasi dan
lain-lain orang seperti ini tida akan mendapat kebaikan. ‘Umar
bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah mengatakan,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ
أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu,
maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan."
Intinya, seorang pedagang haruslah memiliki aqidah dan
keyakinan yang benar. Itulah prinsip utama yang ia pegang. Jika aqidahnya
rusak, bagaimana mungkin amalan lainnya bias baik dan bisa diterima di sisi
Allah? Jadi inilah yang harus seorang pedagang ilmui dan jangan sampai
disepelekan. Apalagi kalau kita mendasari dengan muamalah dan berdagang kita
dengan ilmu maka muamalah itu akan menjadi baik, para ulama pun mengatakan
bahwa pedagang yang benar akan mendapat nilai ibadah dan menuai pahala di si-si
Allah SWT.
RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di hadapi sekarang ini susahnya mencari
lapangan pekerjan di berbagai bidang dan PHK ( pemutusan hubungan kerja ), maka
banyak pengangguran, tetapi untuk memenuhi
kebutuhan hidup sekeluarga, sehingga dari pada susah menganggur lebih
baik turun untuk berjualan.
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bahwa kendala yang
di hadapi dalam berdagang itu cukup rumit kita harus dan harus di pikir
matang-matang.
2.
Ternyata
repotnya harus meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemerintah setempat
dan harus mentati persaratan yang di ajukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
BAGAIMANA SEBAB ANDA TERJUN UNTUK BERDAGANG
1. Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi
pada pertengahan tahun 1997 sampai dengan saat ini dampaknya masih dirasakan
dalam masyarakat, terutama pada kalangan masyarakat menengah kebawah.
2. Kesulitan ekonomi yang dirasakan
masyarakat terutama berkenaan dengan melambungya harga sembako dan terjadinya
pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran dan sulitnya peluang kesempatan
berusaha dan peluang kerja baru. Konsekwensi logis dari keadaan tersebut
mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan.
3. Kesulitan yang paling mendasar adalah
karena pendidikan masyarakat di
Indonesia sangat sulit, oleh karena itu bayak sekali masyarakatnya yang tidak
bisa sekolah, walaupun pemerintah sudah menggratiskan sekolah selama Sembilan
tahun tapi tetap tidak terlalu efektip bagi masyarakat kota yang hidup di bawah
kemiskinan yang harus tetap bekerja bersama anak-anaknya.
4. Sulitnya untuk mendapat lapangan
kerja di Indonesia yang mampu menghidupi seluruh keluarganya.
.
B.
BAGAIMANA TANGGAPAN PEMERINTAH
SETEMPAT
1. Tanggapan pemerintah tidak terlalu
melarang asalkan manjaga kebersihan lingkungan dan jangan sampai mengganggu
jalan lalulintas.
2. Selain itu juga harus mentati
pelaturan-pelaturan yang ada di Negara kita, jangan sampai berjualan yang
tidak-tidak yang dapat meresahkan warga setempat.
3. Selain itu juga harus mendapat surat
ijin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, untuk tidak terjadi
penggusuran dan terjadi perebutan antara sesame pedagang, untung tidak adanya
kontrak lapak untuk berjualan di karenakan jalanan umum.
C.
FAKTOR APA SAJA
YANG MENJADI KENDALA DALAM BERDAGANG
1. Sering ada preman yang meminta uang keamanan
2. Kendala yang paling mendasar dalam
berdagang adalah modal, kadang modal yang ada tidak mencukupi dengan modal yang
dibutuhkan, sehingga dalam mengembangkan
usaha para pedagang mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan
meningkatkan usaha berdagang.
3. Perlindungan dari pemerintah dalam
hal tempat. Satu sisi kami dilarang berjualan di pinggir jalan, namun
pemerintah sendiri tidak bisa memberikan tempat yang layak dan strategis untuk
berjualan/berdagang, tapi yang kami sayangkan meskipun pemerintah tidak
mengizinkan kami berjualan di pinggir jalan, tapi kami sering di pinta biaya
oleh oknum pemerintah sebagai sewa lapak/tempat.
4. Kadang-kadang kami selaku peagang
kaki lima selalu resah kalau-kalau pemerintah menggusur tempat kami, oleh
karena itu saya sendiri pun selalu waspada kalau itu akan sewaktu-waktu
terjadi.
D.
BAGAIMANA SOLUSINYA USAHA BISA
BERKEMBANG
1. Membutuhkan bantuan dari pemerintah
dengan bantuan pinjaman lunak
2. Memberikan tempat yang strategis
dengan cara di kasih lahan berdagang yang layak tapi tidak terlalu mahal.
3. Memperbaiki kinerja pelayanan ke
masyarakat supaya nyaman dan memuaskan.
4. Menjaga kebersihan di daerah tempat
kami berjualan.
BAB III
HASIL ANALISIS LAPANGAN DALAM BENTUK
INTERVIEW
1. Pewawancara : Siapa nama bapak ?
Narasumber : Nama saya bapak ade.
2. Pewawancara : Berapa anggota keluarga bapak?
Narasumber : keluarga bapak 4 orang.
3. Pewawancara : Empat orang itu siapa saja?
Narasumber : Saya sendiri dan istri
saya di tambah 2 orang anak laki-laki.
4. Pewawancara : Apakah bapak pernah bekerja di tempat lain selain
berdagang?
Narasumber :
Saya dulu pernah bekerja di tekstil dan pernah bekerja di luar Negri di
Malaysia
5. Pewawancara : Berapa modal awal yang bapak keluarkan?
Narasumber
: Saya mengeluarkan
modal pertama sekitar 3.000.000
6. Pewawancara : Mulai jam berapa Bapak berangkat dagang ?
Narasumber
: Saya mulai berangkat
Pukul 06. 00 sampai pukul 03.00 Sore.
7. Pewawancara : Berapa penghasilan bapak perhari ?
Narasumber :Penghasilan
bapak kadang mencapai 400.000 per hari Kalau sedang ramai kalau sedang sepi
tidak tentu penghasilannya.
8. Pewawancara : Apakah suka ada yang membantu bapak ketika
berdagang?
Narasumber
: Ada kadang Istri saya
kadang anak saya
9. Pewawancara : Apakah ada kendala ketika bapak berdagang?
Narasumber :
Kadang ada pereman yang meminta jatah uang keamanan dan sering ada masalah dengan
pedagang lainya
10. Pewawancara : Bagai mana tanggapat pemerintah setempat?
Narasumber :
Boleh asalkan menjaga kebersihan dan tiga mengganggu
pengguna
jalan demi kerancaran lalulintas
11. Pewawancara :Apakah ijin itu diberikan hanya dengan kebersihan
dan kelancaran lalulintas saja?
Narasumber : ooooh tidak? Tetapi jangan
sampai ada pedagang yang mangkal
seperti bapak ini yang akan menyebabkan
kemacetan kalau
banyak.
KESIMPULAN
Dari
sekian banyak pedagang dijalanan pa ade adalah termasuk pedangan yang sangat
beruntung karena pa ade tidak terlalu rumit dalam menjalanklan usahanya, sebab
pa ade sudah bersosialisasi dengan aparat yang ada di tempat lokasi.perkerjaan
yang pa ade lakukan biarpun kecil tapi mamfaatnya sangat besar kehidupan
keluarganya,pa ade sangat bersyukur sekali dengan apa yang dijalankannya
menjelang hari tua ini,mencari nafkah wajib bagi setiap muslim,hendaknya
memperhatikan bidang dan profesi yang dipilihnya.alquan dan al hadist sebagai
sumber pedoman pegangan untuk memilih pekerjaan yang halal dan haram.
Pekerjan
memenuhi kebutuhan hidup: yang utama kebutuhan: makanan, minuman, pakaian,
tempat tinggal, yang kedua kendaran: pesawat radio dan lain sebagainya,
kebutuhan mewah ingin membeli perabotan lux, kendaran mewah dan lain
sebagainya.
Ingatlah
perintah agama “ Carilah kebahagian yang disediakan Allah diahir kelak, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia ( S. Al-Qashash: 77)
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah
Ya’qub Dr, H. Etos Kerja Islam, CV.
Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 2003.
Abi
Zakaria An-Nawawi, Riyaadlush-shaalihiin,
Masyhad Al-Husaini, Qaahirah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar