KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah,
kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari jaman jahiliah menuju jaman yang penuh cahaya, yakni
"Islam" yang senantiasa di ridhoi Allah SWT.
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, maka dengan penuh santun dan hormat penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada bapak doesen dan teman teman yang telah membantu
penulis
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharap
saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan makalah akhir yang sederhana ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan. Semoga
laporan ini dapat menambah khasanah atau cakrawala pemikiran penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya "Jazakumullah Ahsanal Jaza' …
Amin".
Billahit Taufiq
Walhidayah.
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman.
Apabila potentsi takwa seseorang
lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia
dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi
fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh,
mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
BAB
11
PEMBAHASAN
1. Pengertian pendidikan islam
Untuk memberikan
pengertian tentang pendidikan Islam, maka perlu diketahui dari mana asal kata
tersebut. Kata “pendidikan” adalah terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan.
Kata tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan (A.W.
Munawwir, 1997 : 470).
Dalam Alquran banyak dijumpai ayat
yang mempunyai arti yang sama dengan pengertian di atas. Ayat-ayat tersebut
dapat dilihat pada:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا
رَبَّيَـانِى صَغِيْرًا
Artinya :
Ya, Allah kasihanilah mereka berdua
sebagaimana mereka telah membimbing aku waktu kecil (Q.S. 17 : 24). Selanjutnya
dapat pula dilihat pada ayat berikut:
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا
وَلِيْدًا وَلَبِثْتَ فِيْـنَا مِنْ عُمْرِكَ سِنِيْنَ
Artinya :
Fir’aun menjawab: Bukankah kami
telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan
kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu (Q.S. 26 : 18).
إِنَّـهُ رَبِِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ
Artinya :
Sungguh Tuhanku telah memperlakukan
aku dengan baik (Q.S.12: 23).
Pengertian pendidikan yang kita
pahami sekarang belum terdapat pada zaman Rasulullah saw. Namun usaha dan
kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan usaha dakwahnya memberi
contoh dan melatih keterampilan berbuat kebajikan, memberi motivasi dan
menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan
pribadi muslim itu telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.
Hal ini seiring dengan apa yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya “Ilmu
Pendidikan Islam”. Apa yang beliau lakukan dalam mendidik manusia kita
rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan tingkah laku
sesuai dengan ajaran Islam. Adapun pendidikan dalam pemahaman Islam ialah
pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan jasad, akal, dan ruh (Muhammad
Imarah, 1992 : 63).
Selain pengertian di atas juga
terdapat definisi pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa:
Pendidikan Islam bagi saya ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila
disingkat pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi
muslim semaksimal mungkin (Ahmad Tafsir, 1992 : 32).
Di samping pengertian-pengertian di
atas, masih banyak lagi pengertian yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
2. Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para
Ahli
Pendidikan
Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain Pendidikan
Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian
muslim. kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan
memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan
Islam merupakan pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi
makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi
pendidikannya adalah mewujudkan tujuan ajaran Allah.
Menurut Hasan Langgulung yang
dikutip oleh Djamaluddin, Pendidikan Islam ialah pendidikan
yang memiliki empat macam fungsi yaitu :
- Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
- Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
- Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memilihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban.
- Mendidik anak agar beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di akhirat.
An-Naquib Al-Atas
yang dikutip oleh Ali, mengatakan pendidikan Islam ialah usaha
yang dialakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan
tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan
sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang
tepat di dalam tatanan wujud dan keberadaan .
Adapun Mukhtar
Bukhari yang dikutip oleh Halim Soebahar, mengatakan pendidikan Ialam
adalah seganap kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu lembaga untuk
menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri sejumlah siswa, dan keseluruhan lembaga-lembaga
pendidikan yang mendasarkannya program pendidikan atau pandangan dan
nilai-nilai Islam.
Pendidikan
Islam adalah jenis pendidikan yang pendirian dan penyelenggaraannya
didorong oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk mengejewantahkan nilai-nilai
Islam, baik yang tercermin dalam nama lembaganya maupun dalam kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan.
Kendati dalam
peta pemikiran Islam, upaya menghubungkan Islam dengan pendidikan masih
diwarnai banyak perdebatan, namun yang pasti relasi Islam dengan pendidikan
bagaikan dua sisi mata uang, mereka sejak awal mempunyai hubungan filosofis
yang sangat mendasar, baik secara ontologis, epistimologis
maupun aksiologis.
Yang dimaksud dengan pendidikan
Islam disini adalah :
pertama, ia merupakan suatu upaya atau
proses yang dilakukan secara sadar dan terencana membantu peserta didik melalui
pembinaan, asuhan, bimbingan dan pengembangan potensi mereka secara optimal,
agar nantinya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam sebagai
keyakinan dan pandangan hidupnya demi keselamatan di dunia dan akherat.
Kedua, merupakan usaha yang sistimatis,
pragmatis dan metodologis dalam membimbing anak didik atau setiap individu
dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam secara utuh, demi
terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran islam. Dan ketiga,
merupakan segala upaya pembinaan dan pengembangan potensi anak didik untuk
diarahkan mengikuti jalan yang islami demi memperoleh keutamaan dan kebahagiaan
hidup di dunia dan di akherat.
Menurut Fadlil Al-Jamali
yang dikutip oleh Muzayyin Arifin, pendidikan Islam adalah
proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat
derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitroh) dan kemampuan
ajarnya.
Maka dengan
demikian, pendidikan Islam dari beberapa pengertian di atas
penulis menyimpulkan, bahwa pendidikan Islam sebagai usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia, baik dari aspek rohaniah, jasmaniah, dan juga
harus berlangsung secara hirarkis. oleh karena itu, pendidikan Islam merupakan
suatu proses kematangan, perkembangan atau pertumbuhan baru dapat tercapai
bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan transformatif dan
inovatif.
Pendidikan
islam sebagaimana rumusannya diatas, menurut Abd Halim Subahar, memiliki
beberapa prinsip yang membedakannya dengan pendidikan lainnya, antara lain :
- Prinsip tauhid
- Prinsip Integrasi
- Prinsip Keseimbangan
- Prinsip persamaan
- Prinsip pendidikan seumur hidup, dan
- Prinsip keutamaan.
Sedangkan tujuan pendidikan
islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Untuk membentuk akhlakul karimah.
- Membantu peserta didik dalam mengembangkan kognisi, afeksi dan psikomotori guna memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam sebagai pedoman hidupnya sekaligus sebagai kontrol terhadap pola fikir, pola laku dan sikap mental.
- Membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin dangan membentuk mereka menjadi manusia beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian integratif, mandiri dan menyadari sepenuhnya peranan dan tanggung jawab dirinya di muka bumi ini sebagai abdulloh dan kholifatulloh.
3. Ruang lingkup pendidikan islam
Pendidikan Islam
sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas karena di dalamnya
banyak aspek yang ikut terlibat, baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup pendidikan
Islam adalah :
1) Perbuatan Mendidik
2) Anak Didik
3) Dasar dan Tujuan Pendidikan
Islam
4) Pendidik
5) Materi Pendidikan
6) Metode Pendidikan
7) Evaluasi Pendidikan
8) Alat Pendidikan
9) Lingkungan Pendidikan (Nur
Uhbiyati, 1997 : 16).
Berikut ini akan diuraikan secara
singkat mengenai beberapa aspek di atas yang merupakan ruang lingkup dari
pendidikan tersebut.
- Perbuatan Mendidik
Yang dimaksud perbuatan mendidik
ialah seluruh kegiatan, tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak
didiknya. Dalam perbuatan mendidik ini sering disebut dengan tahzib.
- Anak Didik
Anak didik merupakan unsur
terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena semua upaya yang
dilakukan adalah demi menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna.
- Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Dasar dan tujuan pendidikan Islam
yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan
pendidikan Islam dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan Islam yaitu ke arah
mana anak didik itu akan dibawa.
- Pendidik
Pendidik yaitu sebagai subjek yang
melaksanakan pendidikan Islam. Ini memiliki peranan yang sangat penting,
berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka.
- Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yaitu bahan
atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan
kepadaanak didik. Dalam pendidikan Islam materi pendidikan Islam sering disebut
dengan Maddatut Tarbiyah.
- Metode Pendidikan
Metode yaitu cara yang dilakukan
oleh pendidik dalam menyampaikan materinya.. Metode tersebut mencakup cara
pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan
mudah diterima oleh anak didik.
- Evaluasi Pendidikan
Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian)
terhadap hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
- Alat-alat Pendidikan
Alat-alat pendidikan yaitu semua
alat yang digunakan selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan
Islam tercapai.
- Lingkungan Pendidikan
Yang dimaksud dengan lingkungan
pendidikan Islam di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam
pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya
dalam membentuk kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar
lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk
lebih giat belajar.
BAB 111
KESIMPULAN
Dengan demikian,
sesungguhnya pendidikan islam tidak saja fokus pada education
for the brain, tetapi juga pada education for the heart. Dalam
pandangan islam, karena salah satu misi utama pendidikan islam adalah dalam
rangka membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin, maka ia harus
seimbang, sebab bila ia hanya focus pada pengembangan kreatifiats rasional
semata tanpa diimbangi oleh kecerdasan emosional, maka manusia tidak akan dapat
menikmati nilai kemajuan itu sendiri, bahkan yang terjadi adalah
demartabatisasi yang menyebabkan manusia kehilangan identitasnya dan mengalami
kegersangan psikologis, dia hanya meraksasa dalam tehnik tapi merayap dalam
etik.
Demikian pula pendidikan
islam mesti bersifat integralitik, artinya ia harus memandang manusia
sebagai satu kesatuan utuh, kesatuan jasmani rohani, kesatuan intelektual,
emosional dan spiritual, kesatuan pribadi dan sosial dan kesatuan dalam
melangsungkan, mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kehidupannya.
Namun cukup dimengerti bahwa dari pengertian
yang mereka kemukakan dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan suatu upaya
yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya dengan tujuan
membimbing ke arah yang lebih sempurna yakni dengan menggunakan sarana atau
alat belajar dan berlangsung pada suatu tempat tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar