Sabtu, 19 Mei 2012

maklah bos kependidikan


PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan
                       Dosen                 :  H. Ahmad Sukandar, S.Ag. M.M.Pd
Disusun Oleh     ; Kelompok 1
    Nama :Muhammad Rif’at
                                                                  Nim  : 21030802101030
   Nama : Imron Rosadi
            Nim : 21030802101026



logo uninus
 










                                  
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Nusantara 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..           i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN   
A. Latar Belakang ………..……………………………………………………………....    1
B.  Rumusan  Masalah …………………………………………………………………..     1
C.  Tujuan  Penulisan ……………………………………………………………………     2
BAB II PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
A.    Definisi Pendidikan Secara Luas…………………………………………….     3
1.      Pendidikan
2.      Karakteristi khusus
3.      Pendukung. Kaum Humanis Romantik
B.     Definisi Pendidikan Secara Sempit …………………………………………     4
1.      Pendidikan
2.      Karakteristi khusus
3.      Pendukung. Kaum behavioris.
C.     Definisi Pendidikan Secara Alternatif Atau Luas Terbatas………………..        6
1.      Pendidikan
2.      Karakteristik khusus
3.      Tujuan
4.      Pendukung. Kaum humanis Realistik dan realism kritis
D.    Hakikat Pendidikan………………………………………………………….     7
BAB III PENUTUP
  Kesimpulan ……………………………………………………………………………      9



KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim
Alhamdulillah, kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya .
Sholawat serta salam semoga tetap di limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliah menuju jaman yang penuh cahaya, yakni “ islam” yang senantiasa di ridhoi Allah SWT.
Dalam penyeleseyan makalah ini, penulis banyak bantuan dari berbagai pihak, maka dengan penuh santun dan hormat penulis banyak mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu dosen dan teman teman yang telah membantu penulisan.
Dalam penulisn makalah ini, penulis masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan keritik yang bersipat membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah akhir yang sederhana ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf afabila ada kesalahan dan kehilafan, semoga laporan ini dapat menambah kehasanah atau cakrawala pemikiran penulis khususnya dan pembaca pada umumnya,. Atas perhatiannya “ Jazakumullah Ahsanal Jaza’……..Amin”.  







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah manusia dan berkembang sejalan dengan perkembangan social budaya manusia itu sendiri di atas permukaan bumi. Penciptaan manusia sebagai subjekl sejarah dengan tugas sebagai khalifah untuk menciptakan sejarah bumi, kemudian proses pendidikan di mulai oleh alloh kepada nabi Adam dengan mengajarkan nama-nama benda.
Setelah nabi Adam berada di bumi, Alloh menurunkan petunjuk-petunjuk guna menjaga dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan social budaya tersebut, agar tidak menyimpang dari tujuan penciptaan alam dan manusia itu sendiri.
pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Defenisi Maha Luas Pendidikan ?
2.      Apa Defenisi Sempit Pendidikan?
3.      Apa Defenisi Alternatif Pendidikan ?
4.      Apa Hakikat Pendidikan ?

C.    TUJUAN PENUSILAN
1.      Mengetahui Arti Pendidikan Secara Luas.
2.      Mengetahui Arti Pendidikan Secara Sempit.
3.      Mengetahui Arti Pendidikan Secara Alternatif.
4.      Mengetahui Hakikat Pendidikan.

















BAB II
PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
A.    Definisi Pendidikan Secara Luas
1.      Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan hidup.
2.      Karakteristi khusus
a.       Masa mendidik. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
b.      Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
c.       Bentuk kegiatan. Terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tidak sengaja sampai dengan terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarangan, kapan dan dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.
d.      Tujuan. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan adalah sama dengan tujuan hidup.
3.      Pendukung. Kaum Humanis Romantik
a.       Kaum Humanis romantic (seperti: John Holt, William Glasser,Jonathan kozol dan sebagainya) dan kaum pragmatic (seperti: John Dewey,William Heard, Kilpatrick dan sebagainya) cendrung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengencam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan pada zamannya. Karena di sekolah berlangsung dehumanisasi Proses pengikisan Martabat Manusia. Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
b.      Kencaman datang dari ivan illich, dia mempunyai gagasan yang terang-terangan mengutuk pendidikan yang dilembagakan dalam bentuk sekolah. Dalam kencaman itu ivan yakin bahwa sekolah-sekolah dengan sendirinnya menjadi tidak memadai dan hanya mendorong kepada mengasingkan siswa dari hidup.selanjutnya d8ia yakin dengan peniadaan sekolah dalam masyarakat akan menjamin siswa dapat memperoleh kebebasan dalam belajar tanpa harus memperjuangkan untuk memperolehnya dari masyarakat. Iva Illich pun berpendapat bahwa suatu system pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1) member kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat. 2) memungkinkan semua orang yang ingin memberikan oengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya. 3) menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.
B.     Definisi Pendidikan Secara Sempit
1.      Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan Formal dan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak didik yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social mereka.
2.      Karakteristik khusus
a.       Masa Pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu masa anak dan remaja.
b.      Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara tekhnis pendidikan dilakukan di kelas.
c.       Bentuk kegiatan. Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru sehingga guru mempunyai peranan yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal, tertentu waktu dan tempatnya.
d.      Tujuan. Tujuan pendidikan pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu untuk mempersiapkan hidup.
3.      Pendukung. Kaum behavioris.
a.       Kaum behavioris ( misalnya: B.Watson, B.F Skinner,Lester Frank Ward dan sebagainya) cendrung mendefinisikan pendidikan dalan arti sempit.mereka mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelanggarakan pendidikan dan pesimis pendidikan yang tidak dilembagakan.selanjutnya ada tiga prinsip utama mendasari sekolah dalam menyelanggarakan proses rekayasa pengubahan tingkah laku..yaitu: 1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangat kuat dipengaruhi oleh lingkungan. 2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah laku yang terprogram secara cermat. 3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan.skinner menyatakan : pengaruh- pengaruh lingkungan membentuk kita seperti apa yang ada sekarang ini. Dia juga menyatakan bahwa kita, dan sebagian besar lingkungan membentuk kita seperti apa yang dapat kita capai sekarang ini. Meskipun demikian, kita selalu dapat mempengaruhi kita. Kita sekaligus di control dan pengontrol. Pada akhirnya kita mencapai keadaan yang lebih baik apabila kita memahami hal tersebut dan perilaku kita aktif mengikutinya.
b.      Optimisme kaum behaviorisme terhadap keberadaan dan peranan sekolah dalam masyarakat modern tidak terlepas dari optimise yang kuat terhadap ilmu dan ilmu dan tekhnologi dalam membangun masyarakat modern. Mereka adalah penganut paham scientism yang mempunyai kepercayaan kuat terhadap keampuhan ilmu dan tekhnologi bagi pembangunan kehidupan manusia yang lebih baik.sekolah merupakan lingkungan buatan manusia yang diciptakan dan di control dalam bentuk rekayasa pengubahan pola tingkah laku berdasarkan prinsip-prinsip kerja ilmiah dan tekhnologi, dengan misi melaksanakan dan mengembangkan semangat dan konsep-konsep ilmu dan teknologi dalam diri individu  sehingga menghasilkan tenaga-tenaga berkompetensi  atau berkemampuan kerja produktif. Dengan demikian sekolah sebagai lingkungan buatan manusia yang diperlukan di dalam membangun masyarakat, menuju kehidupan yang lebih baik. Optimisme terhadap peranan sekolah dinyatakan pula oleh Lester Frank Ward dia menyatakan: setiap anak dilahirkan di dunia, hendaknya di pandang oleh masyarakat ibarat bahan mentahan yang harus diolah dalam pabrik alam tidak dapat di andalkan untuk mengembangkan kemampuan  individu. Pengembangan kemampuan individu harus direncanakan dan sebagian besar rencan tersebut harus dilaksanakan dalam suatu sekolah yang baik.
C.     Definisi Pendidikan Secara Alternatif Atau Luas Terbatas
1.      Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam  berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.
2.      Karakteristik khusus
a.       Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarang tetapi pada saat tertentu.
b.      Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam sebagian dari lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang tergelar dengan sendirinya. Lingkungan alam sekitar yang alami tidak merupakan lingkungan pendidikan. Pendidikan hanya berlangsung dalam lingkungan hidup kultural.
c.       Bentuk kegiatan. Pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan selalu merupakan usaha dasar yang tercakup didalamnya usaha pengelolaan pendidikan, baik dalam bentuk pengelolaan pendidikan nasional maupun satuan pendidikan serta usaha melaksanakan kegiatan pendidikan.
3.      Tujuan. Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan yang bersipat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi yang optimal dengan tujuan-tujuan social yang bersifat manusia seutuhnya yang dapat memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan persekutuan hidup dan kelompok sosial.
4.      Pendukung. Kaum humanis Realistik dan realism kritis
a.       Kaum humanis realistic misalnya: Edgar Faure, Felipe Herrera dan sebagainya dan juga kaum realism kritis misalnya stella van petten Henderson, Immanuel kant dan sebagainya cenderung menjawab pertanyaan apakan pendidikan dalam bentuk definisi alternative. Mereka cenderung mengambil jalan tengah dari devinisi pendidikan yang maha luas dan yang sempit, Edgar faure merumuskan makna pendidikan sebagai usaha memaksimalkan peranan pengajaran disekolah dan pendidikan diluar sekolah.
b.      Pendekatan dialektis dalam merumuskan makna pendidikan, Henderson mencoba memadukan pengertian pendidikan sebagai pengembangan potensi-potensi yang terdapat dalam diri seseorang, dan pendidikan sebagai warisan social dari generasi tua kepada generasi muda.
D.    Hakikat Pendidikan
Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan?Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperi pencetak mesin ijazah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming : lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 43), tapi lebih mirip mesin uang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.
Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir "buruh" lah, segala macam hapalan dijejalkan kepada anak murid. Dan semuanya hanya demi satu kata : IJAZAH! ya, ijazah, ijazah, ijazah yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Sangat minim idealisme untuk mengubah kondisi bangsa yang morat-marit ini, sangat minim untuk mengajarkan filosofi kehidupan, dan sangat minim pula dalam mengajarkan moral.
Apa sebaiknya hakikat pendidikan? saya setuju dengan kata mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi, ini masih harus diterjemahkan lagi dalam tataran strategis/taktis. kata mencerdsakan kehidupan bangsa mempunyai 3 komponen arti yang sangat penting : (1) cerdas (2) hidup (3) bangsa.
1.      Tentang Cerdas
Cerdas itu berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan real. Cerdas bukan berarti hapal seluruh mata pelajaran, tapi kemudian terbengong-bengong saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kreatif dan inovatif.Cerdas berarti siap mengaplikasikan ilmunya.
2.       Tentang Hidup
Hidup itu adalah rahmat yang diberikan oleh Allah sekaligus ujian dari-Nya. Hidup itu memiliki filosofi untuk menghargai kehidupan dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Patut dijadikan catatan, bahwa jasad yang hidup belum tentu memiliki ruh yang hidup. Bisa jadi, seseorang masih hidup tapi nurani kehidupannya sudah mati saat dengan snatainya dia menganiaya orang lain, melakukan tindak korupsi, bahkan saat dia membuang sampah sembarangan. Filosofi hidup ini sangat sarat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan seorang manusia, memberikannya makanan kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup.
3.       Tentang Bangsa
Manusia selain sesosok individu, dia juga adalah makhluk sosial. Dia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sosok individu yang agung, tapi tidak mau menyumbangkan apa-apa apa-apa bagi masyarakatnya, bukanlah yang diajarkan agama maupun pendidikan. Setiap individu punya kewajiban untuk menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat, berusaha meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Siapakah masyarakat yang dimaksud disini? Saya setuju bahwa masyarakat yang dimaksud adalah identitas bangsa yang menjadi ciri suatu masyarakat. Era globalisasi memang mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karena segala sesuatunya terasa dekat. Saat terjadi perang Irak misalnya, seakan-akan kita bisa melihat Irak di dalam rumah. Tapi masalahnya, apakah kita mampu berperan aktif secara nyata untuk Irak (selain dengan doa ataupun aksi)? Peran aktif kita dituntut untuk masyarakat sekitar...dan siapakah masyarakat sekitar? tidak lain adalah individu sebangsa.




BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan secara luas adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan hidup. Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarangan, kapan dan dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.
Adapun Pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan Formal dan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak didik yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
Sedangkan pendidikan secara alternatif adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam  berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.









DAFTAR ISI

Mudyaharjo,Redja Pengantar Pendidikam, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2002.
Ihsan,Puad,Drs.,H Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta,PT Pineke Cipta,2005.
Yahya,Murip,Drs Pengantar Pendidikan ,Bandung,Prospect,2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar